Minggu, 01 Januari 2012

SURAT TERBUKA UNTUK ADINDA

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuhu
Segala puji hanyalah milik Alloh, Robb semesta alam.
Sholawat dan salam semoga saja senantiasa tercurah bagi sang Nabi agung, Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam; yang dengan cucuran darah dan keringatnya, agama Islam yang sempurna ini bisa sampai kepada kita semua dan tersebar ke seluruh alam. Ama ba’du.
Duhai dinda….
Ijinkan kandamu yang lemah dan bodoh ini mengatakan sesuatu from the bottom of my heart. Mohon dinda tidak marah, anggaplah ini sebagai ingatan dan nasehat bagi dinda. Kelak jika dinda sudah selesai membacanya, dinda akan mengert i maksud hatiku… benar ya dinda, jangan marah ya?
Dinda sayang,
Kandamu ini merenung-renung tentang penciptaan diri dinda. Dan kanda teringat sebaris kalimat dalam bahasa Inggris, “Woman was made from the rib of man.”
Jadi kehadiranmu bermula dari penciptaan Adam, lalu diciptakanlah Hawa dari tulang rusuk Adam. Jadi… dinda adalah bagianku, serpihan dari tubuhku, bahkan belahan jiwaku. Maka untuk menjagamu adalah keniscayaan, memilikimu adalah kepastian, menuntunmu di jalanNya adalah keharusan. Karena sekali lagi, dinda adalah a part of my heart.
Duhai dinda yang manis,
Pernahkan dinda bertanya, sesungguhnya apa maksud kehadiran kaummu bagi kaumku? Begini dinda, Insya Alloh, dinda tercipta atas 9 perasaan dan 1 akal, maka kehadiranmu adalah dalam rangka mengimbangiku yang di-create Alloh dengan 9 akal dan 1 rasa.
Dinda yang dicintai Alloh….
Kanda yang lebih mengedepankan akal, mendapat tugas yang lumayan berat. Seperti Alloh katakan dalam Al Qur’an An-Nisa ayat “Arrijalu qowamuna ala nisaa…”, kanda adalah pemimpinmu, nahkoda kapal kehidupanmu, yang harus mendermagakanmu menuju pelabuhan yang diberkahi Alloh.
Dinda.. karena kau tercipta dari tulang rusukku, hingga aku harus ekstra hati-hati untuk menuntunmu, kalau kanda luruskan dengan paksa, dinda bisa patah, sedang jika kanda biarkan saja maka dinda akan tetap bengkok. Membingungkan bukan?
Dinda…
Kelembutanmu itu bukanlah hiasan yang harus kau banggakan, kecantikanmu bukanlah kebanggan yang harus kau pertontonkan. Alloh yang menciptakan kita, telah mengajarimu untuk menutupinya, melindunginya, menjaganya, agar kelak itu tidak menjadi fitnah bagi laki-laki, terutama bagiku. Maka ada sebuah kain mulia, direkomendasikan oleh-Nya sebagai hijab bagimu. Ia juga ,merupakan tiket melancong ke surga yang kenikmatannya bahkan belum terbayang, boro-boro kebayang, terbetik di hati juga belum. Indahnya seperti apa ya dinda???
Dinda…. Jagalah agar dinda tetap memakai pakaian takwa yang diridhai-Nya; tidak menunjukkan lekuk tubuhmu, tidak mentransparankan lembut kulitmu, tidak menyilaukan mata karena warna-warninya, pun jangan sampai kewangian, hingga kaumku jadi merinding karena hormonnya bergejolak tak menentu karena kaummu melintas di depan mereka. Kasihan kan?
Duh dinda, negeri ini tergantug atas bagaimana dirimu. Jika engkau dan barisan kaummu itu baik,maka baiklah negeri ini. Namun jika kau dan barisan kaummu buruk, maka buruk pulalah negeri ini. Wa’iyyadzubillah…. Dinda, aku tak ingin kau menjadi pemicu kehancuran negeri ini.
Dinda….
Aku ingin kau menjadi putri madu, bukan putri racun. Dinda tahu putri madu? Kanda analogikan demikian, dinda saksikanlah madu; dia manis, berasal dari bunga yang cantik dan dipergunakan untuk kebaikan (bahkan dia menyembuhkan, ingat kan? Kalo Rosul juga menggunakan madu sebagai obat).
Bilakah menjadi putri racun? Sederet wanita di bawah ini pasti dinda telah tahu.
Cleopatra, dialah yng membuat Julius Caesar tak berdaya karena cinta, juga si Margaret Yosephin, dia membuat Nappoleon Bonaparte melepaskan ketenarannya. Bahkan Kahlil Gibran menjadi penyair yang gila cinta karena terpedaya oleh Selman Al Kareem.
Dinda yang teramat kusayangi,,, bukankah keindahan surga tak terkira?? Kuingin jadi penghuninya, ditemani dinda sebagai bidadarinya, yang bertutur lembut menyenangkan, bermata lentik menjaga pandangan.
Caranya? Ialah menjadi perhiasan terindah  di dunia ini bagiku. Yakni menjadi wanita yang amanah menjaga hartaku, yang tidak bepergian tanpa seijinku, yang bisa melahirkan dan mendidik jundi-jundi kecil untuk agama Alloh, menjadi pertama sholehah…..
Wassalamu’alaikumussalam warrahmatullah….

====Salinan tulisan saudariku fillah Um Hafshoh (Ninik Tri Utami) rahimahullah,  Kusalin dengan penaku dari blognya, jauuh sebelum akhirnya beliau dipanggil terlebih dahulu. Semoga catatan ini  bisa menjadi faedah bagi yang lain -sebagaimana jalan hidupmu yang banyak memberi pelajaran berarti bagiku- , menjadi pahala yang terus mengalir padamu. Mba Ninikku, semoga kini engkau berada di tempat terbaik di sisi Alloh subhanahuwata’ala. Aamiin.====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar