Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuhu
Segala puji hanyalah milik Alloh, Robb semesta alam.
Sholawat dan salam semoga saja senantiasa tercurah bagi sang Nabi agung, Muhammad sholallohu ‘alaihi wassalam; yang
dengan cucuran darah dan keringatnya, agama Islam yang sempurna ini
bisa sampai kepada kita semua dan tersebar ke seluruh alam. Ama ba’du.
Duhai dinda….
Ijinkan kandamu yang lemah dan bodoh ini mengatakan sesuatu from the bottom of my heart.
Mohon dinda tidak marah, anggaplah ini sebagai ingatan dan nasehat bagi
dinda. Kelak jika dinda sudah selesai membacanya, dinda akan mengert i
maksud hatiku… benar ya dinda, jangan marah ya?
Dinda sayang,
Kandamu ini merenung-renung tentang penciptaan diri dinda. Dan kanda teringat sebaris kalimat dalam bahasa Inggris, “Woman was made from the rib of man.”
Jadi
kehadiranmu bermula dari penciptaan Adam, lalu diciptakanlah Hawa dari
tulang rusuk Adam. Jadi… dinda adalah bagianku, serpihan dari tubuhku,
bahkan belahan jiwaku. Maka untuk menjagamu adalah keniscayaan,
memilikimu adalah kepastian, menuntunmu di jalanNya adalah keharusan.
Karena sekali lagi, dinda adalah a part of my heart.
Duhai dinda yang manis,
Pernahkan
dinda bertanya, sesungguhnya apa maksud kehadiran kaummu bagi kaumku?
Begini dinda, Insya Alloh, dinda tercipta atas 9 perasaan dan 1 akal,
maka kehadiranmu adalah dalam rangka mengimbangiku yang di-create Alloh dengan 9 akal dan 1 rasa.
Dinda yang dicintai Alloh….
Kanda yang lebih mengedepankan akal, mendapat tugas yang lumayan berat. Seperti Alloh katakan dalam Al Qur’an An-Nisa ayat “Arrijalu qowamuna ala nisaa…”, kanda adalah pemimpinmu, nahkoda kapal kehidupanmu, yang harus mendermagakanmu menuju pelabuhan yang diberkahi Alloh.
Dinda..
karena kau tercipta dari tulang rusukku, hingga aku harus ekstra
hati-hati untuk menuntunmu, kalau kanda luruskan dengan paksa, dinda
bisa patah, sedang jika kanda biarkan saja maka dinda akan tetap
bengkok. Membingungkan bukan?
Dinda…
Kelembutanmu itu
bukanlah hiasan yang harus kau banggakan, kecantikanmu bukanlah
kebanggan yang harus kau pertontonkan. Alloh yang menciptakan kita,
telah mengajarimu untuk menutupinya, melindunginya, menjaganya, agar
kelak itu tidak menjadi fitnah bagi laki-laki, terutama bagiku. Maka ada
sebuah kain mulia, direkomendasikan oleh-Nya sebagai hijab bagimu. Ia
juga ,merupakan tiket melancong ke surga yang kenikmatannya bahkan belum
terbayang, boro-boro kebayang, terbetik di hati juga belum. Indahnya
seperti apa ya dinda???
Dinda…. Jagalah agar dinda tetap memakai
pakaian takwa yang diridhai-Nya; tidak menunjukkan lekuk tubuhmu, tidak
mentransparankan lembut kulitmu, tidak menyilaukan mata karena
warna-warninya, pun jangan sampai kewangian, hingga kaumku jadi
merinding karena hormonnya bergejolak tak menentu karena kaummu melintas
di depan mereka. Kasihan kan?
Duh dinda, negeri ini tergantug
atas bagaimana dirimu. Jika engkau dan barisan kaummu itu baik,maka
baiklah negeri ini. Namun jika kau dan barisan kaummu buruk, maka buruk
pulalah negeri ini. Wa’iyyadzubillah…. Dinda, aku tak ingin kau menjadi
pemicu kehancuran negeri ini.
Dinda….
Aku ingin kau menjadi
putri madu, bukan putri racun. Dinda tahu putri madu? Kanda analogikan
demikian, dinda saksikanlah madu; dia manis, berasal dari bunga yang
cantik dan dipergunakan untuk kebaikan (bahkan dia menyembuhkan, ingat
kan? Kalo Rosul juga menggunakan madu sebagai obat).
Bilakah menjadi putri racun? Sederet wanita di bawah ini pasti dinda telah tahu.
Cleopatra,
dialah yng membuat Julius Caesar tak berdaya karena cinta, juga si
Margaret Yosephin, dia membuat Nappoleon Bonaparte melepaskan
ketenarannya. Bahkan Kahlil Gibran menjadi penyair yang gila cinta
karena terpedaya oleh Selman Al Kareem.
Dinda yang teramat
kusayangi,,, bukankah keindahan surga tak terkira?? Kuingin jadi
penghuninya, ditemani dinda sebagai bidadarinya, yang bertutur lembut
menyenangkan, bermata lentik menjaga pandangan.
Caranya? Ialah
menjadi perhiasan terindah di dunia ini bagiku. Yakni menjadi wanita
yang amanah menjaga hartaku, yang tidak bepergian tanpa seijinku, yang
bisa melahirkan dan mendidik jundi-jundi kecil untuk agama Alloh,
menjadi pertama sholehah…..
Wassalamu’alaikumussalam warrahmatullah….
====Salinan
tulisan saudariku fillah Um Hafshoh (Ninik Tri Utami) rahimahullah,
Kusalin dengan penaku dari blognya, jauuh sebelum akhirnya beliau
dipanggil terlebih dahulu. Semoga catatan ini bisa menjadi faedah bagi
yang lain -sebagaimana jalan hidupmu yang banyak memberi pelajaran
berarti bagiku- , menjadi pahala yang terus mengalir padamu. Mba
Ninikku, semoga kini engkau berada di tempat terbaik di sisi Alloh
subhanahuwata’ala. Aamiin.====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar